Teman-teman pernah mendengar sebuah pernyataan dari seorang artis papan atas tanah air Indonesia, Nia Ramadani? Bahwa, tips langgeng dalam rumah tangganya setelah sepuluh tahun menikah adalah, tidak buka-buka handphone suami?
Iya, sekelas para artis, yang mungkin setiap hari bertemu dengan public figure, akan lebih sering terkoneksi dengan orang yang beragam. Setiap hari bertemu dengan orang-orang yang sama-sama cantik dan sama-sama terkenal. Saya sendiri tidak bisa membayangkan betapa sibuknya :(
Nah, teman-teman pernah nggak sih, merasa curiga kepada pasangan? Berfikiran yang berlebihan terhadap pasangan? Berspekulasi?
Sebagian besar orang yang sudah menikah menurut saya pasti akan mengalami masa-masa dimana krisis kepercayaan. Kalau dulu, di masa awal saya menikah, orang tua sudah mewanti-wanti bahwa kunci kesuksesan rumah tangga itu terletak kepada keterbukaan dan komunikasi pada pasangan.
Dan ini saya pahami nyata dan benar adanya. Berada di dunia yang berbeda, memiliki relasi yang heterogen pula, tak jarang membuat pasangan saling berprasangka.
Meskipun, kebiasaan di awal setelah menikah pasti ada: saling bertukar password handphone, password facebook, ataupun ig. Betul atau tidak? Hihihi...
Kembali ke pernyataan awal tadi, bahwa sekelas artis Nia Ramadani, yang tidak mau membuka handphone pasangannya. Seperti dikutip dalam sebuah artikel di Kompas, jika ingin pernikahan langgeng, jangan pernah buka handphone suami! Nia Ramadani menyatakan bahwa, bukan demi apa-apa melakukan itu, hanya saja, ketika sedang emosi, apa yang tidak masalah bisa menjadi masalah. Masalah kecil bisa menjadi masalah besar.
Di satu sisi, saya kurang setuju. Pasalnya, menikah itu membutuhkan komunikasi yang harus clear. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Suami harus tahu, istri seharian pergi kemana saja, apa yang dia lakukan. Begitupun sebaliknya. Toh, bukankah pernikahan itu bertujuan untuk mencapai tujuan yang sama-sama dalam rangka visi yang sama pula? Dan akan sulit rasanya mencapai tujuan jika komunikasi suami istri tidak mulus.
Salah satu masalah lagi terkait komunikasi, sungguh sangat disayangkan apabila, sampai antara suami-istri yang suka clear chat setelah berkomunikasi dengan orang lain. Seolah ada yang ditutup-tutupi. Mungkin maksudnya baik, jangan sampai pasangan tahu. Tapi menurut saya, hal itu bisa menjadi pemantik kebohongan yang lebih besar lagi. Parahnya, mungkin itu sebuah pertanda, bahwa pernikahan mereka harus diselamatkan! :(
Di sisi lain, memang suami istri harus saling percaya. Cinta antara satu sama lain, selain harus ditumbuhkan juga harus dirawat. Apalagi jaman sekarang, dimana godaan begitu banyaknya. Dunia maya dan komunikasi tak berbatas yang jika tidak dibarengi dengan batasan komunikasi yang jelas, akan sangat membahayakan. Jadi, istri harus percaya dan membuktikan kepercayaannya itu dengan terus menjaga dirinya, Begitu pula sebaliknya. Suami juga harus memberikan kepercayaan dan menunjukkan kepercayaannya kepada istri. Jangan hanya saling diam. Suami-istri tidak sedang drama. Wkwkwk.
Lalu kemudian, bagaimana jika suami dan istri itu posesifnya terlalu berlebih, sampai-sampai satu dan lainnya harus tau semua-muanya. Ya, ini memang menurut saya sisi lain yang harus diperhatikan juga sih. Meskipun sama-sama harus terbuka, ada kalanya memang suami dan sitri memiliki ruang tersendiri. Ruang dimana masing-masing memiliki kebebasan. Entah itu saling menghidupkan hobi masing-masing, menyendiri, atau pun me time. Ngomong-ngomong tentang ruang sendiri jadi ingat lagunya tulus..
"Jika kita ingin tahu seberapa besar rasa yang kita punya? Kita butuh ruang..."
"Kita tetap butuh ruang sendiri-sendiri.. untuk tetap menghargai rasanya sepi...."
Eh, kok malah nyanyi.
Jadi, komunikasi dan kepercayaan menjadi isu yang sangat penting setelah seseorang menikah. Tidak usah melakukan hal-hal yang muluk dulu untuk membina hubungan yang langgeng. Perhatikan dua kata kunci: komunikasi dan percaya, insyaallah pernikahan kita akan baik-baik saja. Aamiin. Semoga bermanfaat :)
Post a Comment