Seringkali kita terlalu sering memicingkan mata ke dalam diri kita terlalu tajam. Melihat diri seolah-olah banyak kekurangannya. Membanding-bandingkan dengan orang lain. Di usia sekian, saya kok masih begini, teman saya sudah begitu. Di usia sekian, tetangga saya sudah punya bisnis, dan saya masih asyik main handphone. Lambat laun, kita jadi tidak menghargai diri sendiri. Terlalu sering menyalahkan diri sendiri. Akibatnya? Kita menjadi hamba yang tidak bersyukur.
Jangan pernah membandingkan hidupmu dengan orang lain. Karena kita berjalan di atas bumi yang sama, tetapi menjalani takdir yang berbeda, Jadi, Jangan kufuri takdirmu.
Kita tidak pernah tahu, akan dilahirkan dari keluarga yang seperti apa. Akan dibesarkan oleh keluarga yang seperti apa. Dilahirkan sebagai seorang muslim atau bukan. Ada kita yang beruntung menjadi bagian keluarga yang hangat. Ayah ibunya selalu menyayangi. Tetapi ada juga, kita dilahirkan dari keluarga yang kurang beruntung, serba kekurangan.
Iya, syukuri saja. :)
Apapun yang kita punyai sekarang, tak lepas merupakan apa yang sudah ditakdirkan oleh-Nya. Kesempatan, pengalaman baik ataupun buruk, masa senang dan sedih, semuanya adalah bagian sejarah kita yang amat berharga. Tidak semua orang satupun di dunia ini akan memiliki jalan hidup yang sama bukan?
Yang bisa kita lakukan adalah menerima keadaan kita saat ini. Apapun itu. Jika keadaan baik, maka bersyukurlah agar ditambah kenikmatan dan kebahagiaan kita. Jika kurang baik, tetap bersyukur dan berikhtiar mengubah ke arah yang lebih baik. Sambil terus berdoa. Karena bagaimanapun juga, Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya. Selama kita masih memperbaiki ketaatan dan ketaqwaan kepadaNya. :)
Post a Comment