Bagaimana Nilai Dalam Diri Kita Terbentuk?
Nilai adalah sesuatu digunakan sebagai alat untuk mengukur hasil suatu keadaan adalah lebih baik daripada keadaan yang lain. Nilai sangat mempengaruhi perilaku seseorang. Ia bisa menjadi baik atau buruk sebetulnya tergantung dari apa saja?
1. Repetisi/Pengulangan
Sesuatu yang diulang-ulang tanpa sadar akan membekas dalam alam bawah sadar kita. Misalnya, kita sering menyetel suatu musik yang diulang-ulang setiap hari. Suatu ketika, tanpa kita sadari kita akan mendengungkannya. Hal ini juga berlaku terhadap perilaku seorang anak. Sebuah teori mengatakan, 7 tahun pertama, merupakan periode emas dimana pembentukan nilai anak akan sangat tergantung bagaimana orang tua dan lingkungan membentuknya.
2. Ide yang didapat dari seorang figur atau seseorang yang dikagumi
Seperti contoh seorang anak, yang dari kecil ditanamkan oleh orang tuanya bahwa dia adalah anak yang kurang pintar dan nakal. Jika itu diucapkan oleh orang yang dikagumi oleh anak itu atau orang terdekat, misalnya orang tuanya, maka sampai dewasa ia akan berfikir bahwa dia adalah anak nakal. Untuk inilah, orang tua mesti berhati-hati dalam melakukan tindakan, jangan sampai men-judge anak sesuatu yang negatif yang akan terbawa sampai ia dewasa.
3. Kondisi emosional
Apabila kita dalam kondisi emosional dengan intensitas yang tinggi. Misalnya, sangat sedih, sangat takut, atau dalam momen-momen tertentu. Jika kita menemui atau diberikan sebuah nilai, biasanya akan sangat membekas. Misalnya, ceramah seorang ustadz dalam pernikahan untuk menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Ataupun pesan seorang atasan kepada bawahan ketika dalam kondisi tertentu dan terjepit, biasanya akan membentuk nilai.
4. Kondisi alfa/atau rileks alami.
Kondisi ini biasanya ditemui 10-30 menit setelah bangun tidur atau sebelum tidur. Apa yang kita lakukan atau kita temui pada waktu-waktu itu akan membentuk nilai. Jika dalam waktu tersebut kita gunakan untuk melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat, maka itu akan membentuk nilai. Dalm waktu tersebut lebih baik kita gunakan untuk berinstropeksi diri, berdoa, atau membaca Al-qur'an. Semakin banyak kegiatan baik yang kita lakukan, nilai kebaikan akan semakin terbentuk.
5. Modelling dari Keluarga atau Kelompok
Nilai biasanya akan didapat dari mana kita berasal, sejauh mana pergaulan kita. Itulah kenapa terkadang kita dapat membenci atau kurang menyukai sesuatu yang di luar radar kita. Anak yang sudah memiliki gang, atau teman dekat, biasanya kurang menyenangi teman lain yang tidak sesuai dengannya.
Demikianlah beberapa kemungkinan pembentukan nilai dari dalam diri seseorang. Semakin kita dapat mengenali kemungkinan dimaksud, kita dapat berhati-hati. Atau jika akan diterapkan kepada anak atau kerabat kita, kita dapat memaksimalkan 5 kondisi seperti yang telah saya sebutkan di atas.
Semoga bermanfaat. Selamat memulai komitmen untuk membentuk nilai baik :)
Post a Comment