Dalam masa pandemi ini, kita dituntut untuk beradaptasi dengan sesuatu hal yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya, bahkan sebelum kita dilahirkan. Kita harus belajar hal-hal baru agar dapat bertahan dalam masa pandemi ini, baik untuk membuat kita bertahan secara ekonomi, maupun dalam rangka menyelamatkan diri kita secara mental dari gangguan kejiwaan yang sangat mungkin terjadi. Dalam media sosial seringkali kita temui juga, bahwa orang-orang mulai mempelajari hal baru. Belajar bercocok tanam di kebun kecilnya, belajar merajut, belajar memasak, atau mungkin belajar untuk menulis sebuah karya. Hal itu adalah sebuah bentuk dari sikap adaptasi yang dimiliki orang-orang untuk dapat bertahan dalam masa pandemi COVID-19.
Jon Acuff, melalui bukunya yang berjudul Do Over, Rescue Monday, Reinvent Your Work, and Never Get Stuck, menyebutkan dalam salah satu sub bab, bagaimana memulai keahlian baru. Dia menyebutkan, bahwa untuk memulai keahlian baru ini perlu diperhatikan beberapa hal yaitu: cara untuk memulainya, alat untuk mencapainya, waktu untuk memulainya, dan bagaimana mimpi besar membawa orang untuk memulai suatu keahlian baru.
Pertama. Cara untuk memulai suatu keahlian baru berdasarkan pada dua hal, yaitu rasa keingintahuan dan kebutuhan. Kebutuhan diperlukan oleh seorang arsitek tetapi lulusan ekonomi, tentu saja, dia harus mempelajari seluk beluk desain dan arsitektur untuk dapat menunjang pekerjaannya. Sedangkan keingintahuan, adalah hal yang paling baik yang membawa seseorang kepada keahlian baru. Biasanya keingintahuan didasarkan pada rasa keinginan dan kesenangannya atas sesuatu. Misalnya, seorang dokter yang sehari-harinya bekerja dalam lingkungan medis kemudian tertarik untuk memulai sesuatu dalam bidang seni melukis.
Kedua. Untuk mempelajari hal baru diperlukan 5 (lima) alat untuk mencapainya yaitu: waktu, perlengkapan, uang, akses kepada ahli, dan pengetahuan. Tetapi, Jon Acuff menyarankan bahwa untuk memulai keahlian baru, pilihlah dari hal yang paling murah yang dapat dilakukan kapan saja yaitu waktu dan pengetahuan.
Ketiga, waktu. Untuk memulai keahlian baru, yang paling penting adalah memulainya terlebih dahulu dan menyusun jadwal untuk melakukannya. Mengenai waktu ini, disebutkan dua cara, yaitu macro dan micro. Penyusunan jadwal secara macro adalah bagaimana kita menyusun timeline secara tahunan, sedangkan secara micro akan membawa kita untuk menyusun timeline secara harian dan lebih realistis biasanya.
Keempat, Bagaimana mimpi besar akan keahlian baru memerlukan hal-hal eksternal yang berada di luar jangkauan kita, seperti bantuan dari orang lain. Mungkin, kita dapat memulainya dengan teman-teman yang sudah kita kenal dan memiliki keahlian yang kita inginkan.
Post a Comment