Manusia, terkadang diberikan ujian oleh Allah SWT dalam bentuk yang bermacam-macam. Ada yang diberikan ujian dalam bentuk kesenangan, pun ada yang diberikan ujian dalam keterbatasan dan kesedihan.
Ujian dalam kesenangan bisa bermakna sebagai seseorang yang mendapat limpahan harta yang banyak. Rejeki dalam bentuk anak-anak dan keluarga. Atau, perjalanan kehidupan yang cenderung lancar dan mulus. Sekolah sukses, cari kerja mudah, dan segalanya seperti menyenangkan.
Sebaliknya, ujian juga bisa berbentuk sebagai kesulitan. Yang paling mudah terlihat adalah ujian ketika sakit atau keterbatasan harta. Orang lebih mudah merasa mendapat ujian ketika mendapat kesulitan. Ketika seseorang sedang sakit, badannya kurang sehat, tidak punya uang, akan lebih mudah merasa bahwa ia sedang mendapat ujian.
Sebagian besar orang mengira bahwa mereka akan diuji hanya ketika mendapat kesulitan saja. Orang akan lebih mudah mengingat Tuhan, memperbanyak beribadah, dan berinstropeksi diri. Padahal, hal yang banyak orang tidak mengira adalah ketika diberikan ujian kesenangan.
Ya. Kesenangan, bisa sangat melenakan. Kesenangan menjadikan orang lebih mudah melalaikan kewajibannya untuk beribadah. Kesenangan membuat orang menjadi lupa akan kesulitan.
Bersyukurlah, jika kita berada dalam kondisi apapun. Terlebih jika dalam kondisi mendapat ujian dalam bentuk kesulitan. Semakin lama kita menyadari, semakin mendekatkan kita pula kepada Tuhan. Perjalanan hidup kita mungkin tidak semulus dengan orang lain. Tetapi, inilah yang membuat diri kita istimewa. Perjalanan hidup seburuk apapun, yang akan menjadi sejarah kita, dan tidak akan ternilai adanya. Sebutlah ia sebagai suatu keistimewaaan yang tak akan dimiliki sama persis oleh orang lain.
Maka, ujian apapun yang kita terima hari ini, jalanilah dengan sebaik-baiknya. Jika sebagian dari kita ditimpa ujian sakit, perbanyaklah berzikir, mendekat kepada Tuhan. Jika ditimpa kesulitan harta, terus bekerja keraslah, Tuhan sedang membina kita menjadi insan yang lebih baik. Jika ditimpa ujian kesabaran, kesulitan yang tiada habisnya dan seolah tak berhenti, sadarilah bahwa sejatinya kita sedang naik kelas.
Post a Comment