Ketika jaman sekolah dulu, pernah nggak teman-teman ditanyai oleh seorang guru yang bertanya kepada kita, "Kalau sudah besar mau jadi apa?" Ada yang menjawab dengan ingin menjadi guru, dokter, polisi, astronot. Jawabannya beragam. Tetapi, sedikit anak yang menjawab dengan ingin menjadi pahlawan, khususnya pahlawan kebaikan. Mengapa harus menjadi pahlawan kebaikan?
Jika aku menjadi guru saat itu, mungkin akan kusampaikan kepada anak-anak bahwa, menjadi pahlawan adalah pekerjaan yang utama sebelum segalanya. Sebelum menjadi seorang profesi ternama, menjadilah pahlawan dulu atas nama kebaikan. Tanpanya, apa yang akan dilakukan menjadi kurang rasa manfaatnya bagi orang lain.
Sebelum menjadi seorang dokter, ia bercita-cita menjadi pahwalan untuk membantu menyembuhkan orang sakit, berkorban secara tenaga dan waktu untuk kesembuhan orang lain. Sebelum dia menjadi seorang guru, ia ingin menjadi seorang pahlawan untuk menebar ilmu memberikan pemahaman bagi orang lain secara tulus dan ikhlas. Sebelum menjadi polisi atau tentara, ia adalah seorang pahwalan yang ingin menegakkan kebenaran. Ya, menjadi pahlawan kebaikan sebelum profesi-profesi yang lain.
Ah, jika itu semua terjadi, akankah lebih baik masa depan anak-anak itu sekarang. Akan banyak ditemui ribuan dokter, guru, polisi, tentara yang sungguh mengutamakan kebaikan dulu sebelum profesi ia sebetulnya. Dia yang menegakkan kebenaran dan memfasailitasi kebaikan, sebelum melakukan apa-apa yang menjadi tanggung jawabnya. Mungkin, tidak akan ada lagi istilah, hukum berat sebelah, dokter demi penghasilan, guru pengejar titel, atau sebutan yang kurang baik kita mendengarnya.
Semoga, suatu saat impian saya itu terjadi.
Post a Comment