Bismillah.
Tidak terasa kita sudah memasuki Bulan Ramadan hari kesembilan belas. Sudah
separuh perjalanan kita berada di bulan ini. Mari kita lihat kembali, target
yang sudah disusun dari awal Ramadan, Sudahkah memenuhinya? Sudahkan melewati
target? Atau justru, sama sekali belum tersentuh.
Dalam sepuluh malam terakhir Ramadan,
terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Itulah malam Lailatul
Qadr. Malam dimana aktivitas ibadah yang dilakukan pada malam itu, berkali
lipat lebih baik dibandingkan dengan hari biasa. Bukankah ini tiket yang
istimewa?
Sebagaimana firman Allah SWT, dalam surat
Al-Qadr, "“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al
Quran) pada Lailatul Qadr. Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadr itu? Lailatul Qadr itu lebih baik dari seribu bulan. Pada
malam itu turun malaikat-malaikat dan Ar Ruh dengan
izin Tuhannya untuk mengatur urusan. Malam itu (penuh) Salaam sampai terbit fajar”. (QS.
Al Qadr [97]
: 1-5)
Menurut Ibnu Jarir Ath
Thabari Asy Syafi’i Rahimahullah, amalan
ibadah yang dilakukan pada malam Lailatul Qadr lebih baik daripada amalan yang
dilakukan pada bulan lainnya. Pendapat lain mengatakan, bahwa malam
lailatul Qadr artinya adalah taqdir, dimana akan ditentukan setahun kedepan
mengenai kematian , rejeki, dan lain-lain.
Malam lailatul Qadr
akan berakhir pada waktu Fajar tiba. Ada yang pernah mengatakan bahwa ketika
malamnya terjadi Lailtul Qadr, maka keesokan harinya langit akan cerah,
matahari tidak akan panas, sungguh sangat nyaman sekali pada hari itu. Masyaallah. Semoga kita dapat disampaikan
pada malam Lailtul Qadr.
Lalu bagaimana cara
mendapatkannya? Caranya adalah kita harus beribadah secara maksimal pada
sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Karena kita tidak akan tahu secara pasti,
kapan malam lailtul qadr itu. Yang kita bisa lakukan adalah beriktiar dan
berdoa, semoga kita termasuk sebagai orang yang beruntung mendapatkan malam
Lailtul Qadr dan mengisinya dengan amalan ibadah yang baik.
Post a Comment