Menabung adalah kebiasaan yang baik dan memiliki banyak manfaat. Bukan hanya untuk orang tua, kebiasaan menabung juga bisa ditanamkan untuk anak-anak. Baiknya, kita melatih menabung sedari kecil. Nah, untuk memulai hal ini, ada beberapa cara untuk mengajarkan menabung kepada anak.
Pertama,
berikan pemahaman tentang menabung
Mengajak
anak menabung sejak kecil tetapi tidak mengajarkan konsep menabung menurut saya
kurang baik. Sebelum memberi tahu manfaat menabung, ada baiknya memberi tahu
anak-anak dahulu seperti apa menabung. Jelaskan bahwa menabung adalah
menyisihkan sebagian uang yang kita punyai untuk suatu keperluan. Kita juga
bisa memulainya dengan menentukan tujuan menabung kepada anak terlebih dahulu.
Misalnya, anak menginginkan suatu barang, tetapi tidak bisa dibeli untuk saat
ini. Maka, jelaskan kepada anak bahwa cara untuk dapat membelinya adalah dengan
menabung. Selain itu, mengajarkan kepada anak bahwa menabung untuk berjaga-jaga
apabila ada kebutuhan darurat seperti mencukupi anggota keluarga yang sakit
juga boleh.
Kedua, latihlah menabung dari uang yang kecil
Untuk
memulai menabung, kita bisa menggunakan uang yang kecil. Tidak harus sepuluh
ribu rupiah, dua puluh ribu rupiah, atau lima ribu rupiah. Cukup dengan seribu
per hari, atau dua ribu perhari untuk anak saya rasa itu sudah banyak. Kita
bisa menyebutkan dengan anak, gerakan menabung seribu. Kalau dilakukan rutin
setiap hari, wah kita bisa membayangkan akan dapat berapa dalam setahun. Jangan
memberi tahu ini kepada anak, agar mereka penasaran sendiri, hehehe.
Ketiga,
menggunakan celengan yang disukai anak
Saya
teringat jaman kecil dahulu, dibelikan celengan bentuk ayam-ayaman, atau kucing
dari tanah liat. Lalu ada lubang tempat memasukkan uang dari atasnya. Atau,
ayam-ayaman bentuk tabung dari plastik yang dijual di warung. Harganya mungkin
tidak seberapa. Agar anak lebih bersemangat, kita bisa membelikan satu buah
celengan yang paling disukainya.
Keempat,
ajak anak menabung di bank
Setelah
jangka waktu tertentu, uang mungkin sudah terkumpul banyak. Waktu membuka
tabungan dengan anak adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh anak biasanya.
Aajak anak untuk menghitung seberapa banyak yang telah diperoleh. Kemudian,
agar anak melek finansial sejak dini, kita juga bisa mengajarkan anak untuk
menabung di bank. Saat ini, sudah banyak program-program tabungan yang bisa
dipilihkan untuk anak. Syaratnya tidak sulit, hanya Akta kelahiran atau Kartu
Keluarga biasanya. Di bank tertentu, ada jenis tabungan yang tidak memberikan
jasa bunga karena memang diperuntukkan untuk melatih anak menabung sejak dini.
Agar anak lebih bersemangat, ajaklah membuka tabungan di bank, sehingga ia pun
merasa memiliki.
Kelima,
mengajarkan anak mengatur keuangan
Kebiasaan
menabung tidak akan berhasil jika kita tidak mengajarkan pula untuk mengatur
keuangan mereka. Misalnya, jika kita memberikan uang saku kepada anak lima ribu
perhari, kita bisa mengajarkan anak untuk tidak menghabiskan semuanya. Sisakan
seribu atau dua ribu untuk ditabung.
Keenam,
jangan lupa mengajarkan berbagi
Setelah
langkah pertama dan kelima kita lakukan, langkah yang terakhir tetapi juga
penting adalah mengajarkan konsep rejeki. Kita harus memahamkan kepada anak,
bahwa uang adalah rejeki yang dititipkan oleh Allah kepada kita. Meskipun kita
menyisihkan uang untuk menabung, buukan berarti pelit. Kita pahamkan bahwa
dalam rejeki kita ada jatah orang lain yang kita bisa berikan melalui donasi,
pengemis, atau orang-orang yang membutuhkan. Mengajak anak untuk membuat
program Jumat Berbagi juga menurut saya hal yang baik untuk dilakukan. Dengan
beberapa bagian tabungan anak, ditambah tabungan dari kita sendiri, belikan
jajanan atau makanan kecil kemudian kita bawa dan berikan untuk orang -orang
yang membutuhkan di perempatan jalan.
Demikianlah
langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk membangung kebiasaan menabung
sejak kecil. Bukan seberapa uang yang telah terkumpul, tetapi mengajarkan anak
dan mengajarkan konsep rejeki menurut saya itu penting dilakukan. Saya teringat
sebuah penelitian, yang mengatakan bahwa anak dari keluarga orang kaya itu akan
menjadi miskin pada bebreapa generasi selanjutnya. Bukan karena kutukan, tetapi
menurut saya itu adalah cara yang salah yang diberikan oleh orang tua kepada
anak. Mungkin saja orang tua yang kaya akan selalu menuruti keinginan anak,
sehingga anak itupun tidak bisa mengatur keinginan dan kebutuhannya ketika
dewasa. Untuk itu, kita yang berasal dari keluarga apapun, harus bisa
menanamkan kebiasaan yang baik untuk anak kita sejak kecil. Seperti sebuah
pepatah, Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, sedangkan belajar sesudah
besar bagai melukis di atas air.
Kak, blog mu keceh banget deh, ajarin dong mempercantik blog biar ga standar banget kaya blog ku
ReplyDeleteWah ibu.. jadi malu saya. masih belajar Buu
DeleteMenabung di bank biasanya untuk anak usia berapa? Ada tabungan anak yang Wadiah nggak ya?
ReplyDeleteSaya dari umur 5 tahunan Kaak.. Kalau di salah satu bank (tp bukan syariah), ada yg tanpa bunga. Kalau bank syariah yg wadiah kyknya utk anak belum ada..
DeletePerlu dicoba 😍
ReplyDeleteYuks Kak..
Delete