Bismillah, selamat siang teman-teman. Cepat sekali rasanya sudah weekend lagi. Weekend adalah waktu yang tepat untuk menyalurkan hobi, bagi yang tak punya cukup waktu di weekday. Entah karena bekerja di luar, atau kesibukan mengurus rumah tangga. Bagiku, Sabtu ini waktunya ngeblog lagi. Sebenarnya, apa sih 4 alasan terkuatku untuk mulai ngeblog?
Ngeblog, Haruskah Butuh Alasan?
Ada sebuah quote bagus yang kutemukan, bunyinya begini:
“The are hundred reasons not to do something. You only need to find one reason to do it.”
Menurutku sih, kita perlu punya alasan ketika memulai sesuatu. Ketika ingin memulai sesuatu, terkadang ada saja penghalang untuk tidak melakukan. Banyak ketakutan dan rintangan yang seakan membayangi untuk berhenti. Tapi, kembali lagi, kita perlu melihat ke dalam lagi, apa one reason untuk melakukan sesuatu. Sama seperti ngeblog ini.
Mungkin, ada banyak alasan bagi kita untuk ngeblog. Ngeblog cuma untuk ikut-ikutan, cuma pingin pinginan aja, cuma biar keren, cuma biar terkenal. Meskipun cuma-cumaan itu, itu juga sebuah alasan, bagi sebagian orang.
Kalau kita nggak punya alasan, biasanya, kita nggak akan berlangsung lama. Motivasi itu datangnya dalam diri sendiri. Bisa sih, kalau kita melakukan sesuatu karena orang lain, tapi bayangkan kalau alasan itu lenyap, apa kita masih melakukan sesuatu itu? Duh, abstrak banget ya.
Tapi bener. Kalau bisa, alasan itu datang dari dalam diri sendiri. Beralasanlah untuk sesuatu yang kekal, sesuatu yang baik, dan tidak membuatmu menyesal di belakang. Karena penyesalan adanya di belakang. Kalau di depan namanya pendaftaran. Wkwkwk…
Ngeblog? Emang sudah pernah?
Jujur enggak jujur, dulu sebenarnya udah pernah iseng-iseng buat blog. Biasanya untuk mengisi kebosanan dan pengin sesuatu yang baru. Hanya saja, memang blog yang kubikin engga pernah dishare, cuma buat tulisan curhatan diri sendiri aja, haha. Hanya aku yang tahu apa alamatnya.
Semakin ke sini, alasan untuk nulis blog sebenarnya mulai menguat sejak pandemi. Waktu itu aku mau belajar menulis saja, sih. Ikut di beberapa challenge menulis, dengan genre fiksi dan nonfiksi. Sempat juga pengen nulis ala jurnalis wartawan. Wkwkwk, tapi sulit!
Lalu, dari sekian banyak mencoba luarannya, sepertinya yang paling cocok adalah ngeblog. Karena ngeblog itu platform yang paling fleksibel, mau ngapain aja, sepanjang apa, nulis pake bahasa baku ataupun enggak, ya bebas bebas saja, sepanjang masih belum melewati batas. Sepanjang yang ditulis bukan konten menyesatkan.
Jadi, setelah pemikiran yang panjang dan dengan meminta persetujuan dari keluarga (jangan terlewat, ini penting), akhirnya aku memantabkan diri untuk menyediakan waktu ngeblog dan bergabung dengana komunitas. Salah satunya adalah ikut Blogspedia Coaching ini.
Ngeblog Bukan Sembarang Ngeblog, Pahami Juga Adabnya
Di materi awal coaching kemarin, Alhamdulillah disampaikan juga materi mengenai Adab Sebelum Ilmu, yang disampaikan oleh Bunda Lillah. Materinya begitu mendalam, seolah menyentilku, ini lho, kamu ngeblog enggak sekedar ngeblog. Mengetahui apa saja adab-adab dalam menulis, adab ngeblog, itu sangat penting sebelum melangkah lebih jauh.
Selain materi menngenai adab sebelum ilmu, Mbak Marita juga menyampaikan materi tentang menemukan Big Why sebelum memulai ngeblog. Menemukan big why sebenarnya bukan perkara yang sulit. Hanya saja, kita perlu mengulik kembali ke dalam diri, memahami diri sendiri, mengenal diri sendiri, apa sebenernya alasan terkuat untuk ngeblog.
Sebagai contoh, blog milik Mbak Marita, aku menangkap Big Why terbesar dalam menulis blog terletak pada 3 hal, Write, Love, dan Life. Bagaimana menulis blog menjadi sarana untuk mengikat ilmu, diterjemahkan dalam "write". Bagaimana ngeblog sebagai bentuk cinta kepada Allah, cinta pada dunia literasi. Dan life, bagaimana blog menjadi pencatat sejarah kehidupan. Dalam sekali ya, teman-teman.
4 Big Why: Alasan Terkuat Mulai Ngeblog
Nah, kembali ke alasan big why ku untuk mulai ngeblog. Bagiku, menulis blog itu dikarenakan beberapa alasan terkuat, diantaranya:
1. Ngeblog sebagai salah satu sarana Self Healing
Pernah nggak sih ngerasa ketika kepala terasa sangat cenat cenut, pengen cepet diurai biar enggak kayak benang kusut. Tapi begitu nyoret nyoret di kertas tiba-tiba rasanya udah enakan. Itupun yang kurasakan. Dulu pertama kali aku nge-blog, malah terlalu banyak draft tulisan yang akhirnya kusimpan sendiri karena isinya curhatan semua. Dan disini aku merasa bahwa menulis itu ternyata cocok sebagai self healing versiku sendiri.
Nah hanya saja, ngeblog itu seperti memindahkan kata demi kata, dari catatan manual menjadi tulisan elektronik dalam platform blogspot. Tak jarang, sebelum ngeblog aku biasanya bikin coretan dulu, baru kemudian bikin draft di Google Docs atau langsung nge-draft di blogspot.
2. Membagi pengalaman/menyalurkan ide
Dalam dunia digital yang sangat luas ini, tak jarang aku mendapatkan beberapa ilmu yang aku cari dari internet. Misalnya yang simple simple banget kayak cara memasang tabung gas yang baik dan benar, atau cara memasak sesuatu, dan itu aku dapatkan dari hasil searching di google lalu mengarah pada artikel atau blog untuk yang lebih personal. Rasanya, ketika aku mendapatkan ilmu itu, aku ingin menjadi bagian dari orang-orang yang pada akhirnya bisa memberikan informasi yang bermanfaat.
3. Mendapatkan penghasilan
Tidak dapat dipungkiri, blogging itu bisa menjadi salah satu alternatif mendapatkan penghasilan. Dari beberapa komunitas yang aku ikuti, dan beberapa teman yang kukenal, tidak sedikit yang mendapatkan cuan dari menulis. Entah sebagai content writer ataupun mendapatkan job untuk mereview suatu produk/jasa.
4. Mengikat ilmu dan catatan
Melalui blog, aku berharap blog ku adalah tempat menyimpan ilmu. Ketika aku merasa otakku kepenuhan, dan di suatu sore scrolling artikel di blog sendiri, akhirnya bisa mendapatkan ilmu yang dahulu pernah kupelajari tetapi sekarang agak lupa.
Dari keempat alasan tersebut, aku merasa blog seperti rumah kedua untuk tempat menulisku. Sedangkan rumah pertama adalah jurnal harian yang lebih personal. Untuk itu, aku menambahkan tagline dalam blog yaitu "Grow Blog". Aku berharap, blog ini memberi semangat, baik semangat belajar, semangat untuk berbagi, dan semangat untuk memperbaiki diri, bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.
Menentukan Waktu Menulis dan Mengelola Waktu
Pekerjaan formalku tidak jauh dari menulis, sebenarnya. Aku lebih sering menghabiskan waktu menulis komunikasi formal, seperti membuat nota dinas, surat dan sebagainya. Melalui blogging, aku berharap bisa lebih banyak menulis secara santai, menjadi diri sendiri. Bukan menulis dengan gaya yang kaku, hehehe.
Pukul 21.00 malam, biasanya aku menandainya sebagai waktuku untuk menulis di dari kerja. Ketika berkomitmen untuk menyelesaikan sesuatu, aku lebih banyak menggunakn waktu malamku untuk menulis. Pukul segitu biasanya anak-anak sudah mulai tidur, dan suasana lebih tenang untuk menulis. Sedangkan pada weekend, entah kenapa aku lebih bisa menulis di siang hari.
Untuk rutin menulis memang kita perlu semangat dan konsistensi dalam diri. Satu jam saja untuk menulis setiap hari, asalkan konsisten, akan menjadikan kebiasaan yang hebat. Duh, pengingat untuk diri sendiri, hihihi.
Dengan profesi apapun yang kita miliki, belajar mengelola waktu itu hal yang sangat penting. Masing-masing kita diberikan waktu 24 jam setiap harinya. Ada yang menggunakan waktunya secara produktif, tapi ada juga yang melewatkannya begitu saja. Aku sendiri tergolong orang yang sangat sayang banget kalau waktuku terbuang secara percuma. Apalagi scrolling dengan alasan mencari ide. Ini sebuah tantangan yang berat, sih. Untuk itu, perlu tips trik khusus agar waktu kita tidak habis hanya untuk scrolling.
Aku lebih sering mendapatkan ide dengan beberapa kegiatan. Pertama, baca buku. Meskipun kadang tidak langsung menyelesaikan semuanya, tetapi ketika sedang merasa "in" atas sesuatu, biasanya jiwa kepoku meronta-ronta. Aku harus menemukan itu! hehehe... Ketika menemukan suatu quote yang bagus atau insight yang bagus, biasanya aku pindahkan pada notes kecil yang biasa kubawa kemana-mana.
Kedua, inspirasi dapat ditemukan dengan blogwalking atau instagram walking. Dengan sering-sering mengunjungi rumput tetangga, biasanya aku menemukan suatu ide. Melihat postingan di pinterest juga menjadi sebuah pengalihan ketika sudah bosan dengan instagram atau whatsapp story. Oiya, sering mengobrol dengan teman yang satu frekuensi juga bisa memberikanku ide.
Ketiga, terkadang kita menemukan ide atau inspirasi ketika mendapatkan masalah. Jangan salah ya, teman-teman, kadang masalah memberikan kepada kita hikmah yang luar biasa. Meskipun kadang ngerasa kayak buntu banget, pada akhirnya ia akan memaksa kita mencari solusi atau jalaan keluar.
Dengan ide-de yang bermunculan tersebut, terkadang ada yang langsung dieksekusi menjadi sebuah tulisan, dan kadang hanya terlewat begitu saja dalam sebuah catatan. Aku teringat seseorang pernah mengajarkan untuk menyusun bank ide. Dengan bank ide, kita insyaallah tidak akan kekurangan ide untuk menulis.
Kesimpulan
Nah, kira-kira seperti itu teman-teman, 4 alasanku kenapa aku mulai ngeblog lagi. Selain sebagai saran self healing dan untuk mencatat ilmu, ngeblog juga mendorongku untuk berbagi pengalaman atau informasi yang bermanfaat. Dan tidak dipungkiri juga, jika suatu saat blogku sudah keren (doakan ya), bisa menjadi sumber alternatif penghasilan bagi emak-emak sepertiku. Jadi, tertarikkah teman-teman untuk mulai ngeblog juga?
Hai kaka...suka lihat blognya, rapi & cantik. Boleh nih kapan2 minta ajarin nata blogku yang berantakan..hehe
ReplyDeleteBtw, keren sih waktu dimana semua orang istirahat malah memanfaatkan untuk menulis. Tenaganya super sekali ya... Aku jam segitu pasti sudah lelah, berpikir otak sudah tidak lancar..hehe
Terimakasih Kak, masih belajar ngeblog juga, hehe..
DeleteHai kak Thia... blognya imut bangeeet... mataku langsung adem lihat blog dengan warna yang sangat lembut ini. semoga 4 hal yang menjadi alasan ngeblog, dapat memotivasi untuk terus menulis dan berbagi kebermanfaatan..
ReplyDeleteTerimakasih sudah mampir yaa kak, semangat terus
DeleteRajin sekali, Mbak. Semoga nular semangatnya ke aku yang punya anak-anak juga.. Kadang effort sekali buat bagi waktu yak :')
ReplyDeleteIyaa, semangat selalu yaa kak
Delete