Junkeisea-ers, siapa yang merasa kehidupan pribadi dan pekerjaannya sudah balance? Seringkali kita mendengar istilah work life balance. Tapi, apa itu sebenarnya work life balance dan bagaimana cara mewujudkannya?
Apa Itu Work Life Balance
Konsep work life balance sering dianggap sebagai seimbangnya kehidupan seseorang, antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan kehidupan keluarganya. Disebut “balance”, karena memang ketiga pilar tersebut harus seimbang. Tidak terlalu fokus di pekerjaan, tapi juga tidak terlalu santai hingga mengesampingkan tanggung jawab di pekerjaan.Beberapa sumber menyebutkan, generasi milenial disebut-sebut mengagung-agungkan konsep work life balance. Benarkah demikian? Bagi milenial, ia memiliki kemampuan untuk memenuhi keinginan hidupnya yang banyak dan tinggi, dan memenuhinya dengan pekerjaan yang all out. Namun, jangan sampai burnout.
Kondisi work life balance tidak dapat dicapai juga tidak memiliki mental yang sehat. Terlalu sering bekerja untuk memenuhi target, demi memenuhi tuntutan gaya hidup, hingga lupa bahwa mental dan kesehatan harus dijaga. Tak jarang, kita sering mendengar istilah stres, depresi, atau burnout yang dialami seseroang karena tidak mampu menjaga keseimbangan dan tidak menerapkan work life balance.
Pentingnya Work Life Balance, Kenapa kita harus melakukannya?
Sebagai gambaran awal tadi, cita-cita work life balance adalah bahagia dan seimbang. Kita tidak terlalu disebut sebagai workaholic, seseorang yang keliahtannya selalu bekerja tanpa henti. Apalagi di era sekarang yang bisa bekerja dimana saja dan kapapnpun dengan dukunga teknologi yang mudah. Kitapun menghindari disebut sebagai orang yang terlalu cuek, terlalu santai hingga keliangan semangat. Nah, work life balance berada di antara keduanya, keseimbangan.Dalam buku The Handbook of Work dan Health Psychology karya Marc J. Schabracq Jacques A.M. Winnubst dan Cary L Cooper, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan Work LIfe Balance, yaitu:
1. Karakter Pekerjaan
Karakter pekerjaan meliputi pola kerja, beban kerja dan jumlah waktu yang dipergunakan untuk bekerja yang bisa menimbulkan konflik dalam kehidupan seseorang.
2. Sikap seseorang
Sikap seseorang sangat berpengaruh dalam keberhasilan work life balance, karena berkaitan dengan bagaimana seseorang merespon konlik yang terjadi dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaannya.3. Karakter kepribadian
Karakter kepribadian juga sangat berpengaruh dalam work life balance.
4. Konflik keluarga
Keluarga dan support system berperan dalam work life balance. Jika dalam kehidupan pribadi terdapat konflike mau tidak mau kehidupan pekerjaan tidak akan tenang.
Indikator Work Life Balance
Setelah mengetahui pentingnya work life balance, langkah berikutnya adalah mengetahui sejauhmana kita telah menerapkan work life balance dengan beberapa indikator sebagai berikut:
1. Kebutuhan pribadi, keluarga dan pekerjaan terpenuhi
Salah satu indikator kita sudah menerapkan work life balance adalah terpenuhinya kebutuhan pribadi, kebutuhan keluarga, serta memiliki uang yang cukup untuk kebutuhan kita sehari-hari. Apabila salah satu poinnya belum terpenuhi, atau jangan-jangan malah kita korbankan, berarti kita belum seimbang. Ada yang harus kita koreksi untuk itu.
2. Memiliki aktvitas lain selain bekerja
Indikator lain dari pelaksanaan konsep work life balance adalah memiliki aktivitas lain selain bekerja, misalnya menjalankan hobi, istirahat, jalan-jalan, bersosialisasi dengan tetangga, ikut pengajian, dan sebagainya. Hal ini berarti kita telah pandai mengatur waktu bekerja, sehingga ada alokasi waktu untuk mengerjakan hal lain.
3. Tidur cukup
Selain pekerjaan dan kehidupan pribadi yang harus dijaga jangan sampai kita melupakan jasmani kita, dengan memberikan istirahat berupa tidur yang mencukupi. Kalau terlalu banyak bekerja bagai kuda, namanya menzholimi diri sendiri, hehehe.
4. Memiliki hubungan personal yang baik
Indikator terakhir adalah, kita memiliki hubungan personal yang baik dengan orang lain. Ada prioritas untuk masing-masing, antara pekerjaan, keluarga, dan hubungan pertemanan.
Tips Mewujudkan Work Life Balance
Kira-kira, bagaimana caranya agar kita bisa melakukan work life balance? Simak tips berikut ini.
1. Mengatur jam kerja
Langkah paling awal adalah menentukan jam kerja kita jam berapa, berapa jam bekerja, berapa jam istirahat, berapa jam menunaikan hak pribadi, beribadah, dan seterusnya. Berikutnya, tetapkan jadwal dan penuhi, jangan sampai overtime antara jadwal satu dan jadwal lainnya.
Mengenai pembagian jam kerja ini, hal yang pernah kutahu adalah membagi 24 jam menjadi 3. 8 Jam bekerja, 8 jam istirahat, dan 8 jam kehidupan pribadi/keuarga. Kira-kira kita sudah melakukannya belum?
2. Menentukan prioritas pekerjaan
Langkah kedua adalah tetapkan pekerjaan berdasarkan prioritas. Luangkan banyak waktu untuk menyelsaikan hal yang benar-benar penting. Sekiranya ada pekerjaan yang belum mendesak bisa ditunda terlebih dahulu dan tidak membuang energi untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Tujuannya adalah agar pemenuhan jam kerja kita dapat tertib dan tidak saling menggangu dengan aktivitas yang lain.
3. Menghindari membawa pekerjaan di rumah
Sebenarnya langkah ketiga ini agak sulit ya, teman. Apalagi di jaman sekarang, dimana pekerjaan yang didukung dengan teknologi terkadang menuntut kita untuk selalu standby 24 jam. Kekurangan membawa pekerjaan di rumah lebih kepada, kekawatiran akan menganggu kehidupan kita yang lainnya, sehingga tujuan tercapaianya work life balance kurang terpenuhi.
Tentu saja, ada hal-hal yang bisa kita sesuaikan dengan diri sendiri. Jika memang harus membawa pekerjaan ke rumah, pastikan sudah berkomunikasi dengan anggota keluarga sehingga kita akan mendapatkan restu untuk melakukannya.
4. Me Time
Manfaat me time adalah untuk mengurangi ketegangan kita selama bekerja. Kita bisa menjalani hobi, beribadah, merenung, atau melepas stres sebentar dengan berjalan-jalan.
Memang antara bekerja, beristirahat dan kehidupan pribadi itu harus seimbang. Tetapi kadang hal tersebut sulit dilakukan karena adanya tuntutan pekerjaan, sehingga mengurangi waktu untuk yg lain.
ReplyDeleteBetul Kaak. Semangat
DeleteKadang masih sulit menerapkan work life balance, karena pekerjaan kadang harus digarap di rumah..
ReplyDeleteNamun harus tetap semangat mewujudkan work life balance dong.
Iyaa Kak, semoga bisa balance yaa kita
Deletecita-cita work life balance juga nih
ReplyDeleteHehe semangat kaak
DeletePR banget ini ya, bisa balance antara kerjaan dan di rumah. Soalnya masih sering lembur
ReplyDeleteWoo meski lembur jangan lupa jga kesehatan kak
Delete