Semangat pagi, Junkeisea-ers. Gimana kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan baik-baik saja ya. Salah satu keinginan orang tua adalah memberikan yang terbaik untuk anaknya, terutama untuk pendidikan anak. Salah satu yang perlu kulakukan adalah mengikutkan anak di Les Kumon Matematika. Gimana kira-kira biayanya ya? Apa manfaatnya, dan sebetulnya perlu banget enggak sih?
Kilas Balik Kenapa Mengikutkan Les Matematika di Kumon
Dulu, aku melihat anakku ini kok kayaknya kurang gercep. Hasil berbincang-bincang dengan gurunya pas terima rapot, memang agak kurang di Matematika. Nilai Matematika di sekolahnyapun enggak terlalu bagus. Diantara teman-teman lainnya, dia lumayan ketinggalan sih. Ditambah lagi waktu itu masih situasi pandemi, dimana sekolah kebanyakan daring. Sosok ibu jadi stres dan galau, karena tak bisa dipungkiri, Matematika itu ilmu dasar sebelum beranjak ke ilmu lain.
Beberapa purnama searching les anak yang bagus dan kira-kira enggak perlu offline. Sampailah pada salah satu review Les Kumon. Kumon merupakan salah satu les anak yang berasal dari Jepang. Ditemukan oleh Toru Kumon, pendiri dari Metode Kumon ini mengembangkan metode dengan harapan anaknya bisa mengerjakan soal yang lebih tinggi di atas jenjang usia. Dengan slogan "Bring Success" dan lagunya yang terngiang-ngiang "We Will Shine" udah cukup meyakinkan orang tua untuk memilih Les Kumon kayaknya hehe.
Namun, ada yang jauh lebih dalam dari itu, karena memang Kumon sudah melekat dengan PR yang banyak dan melatih ketekunan, akhirnya aku dan suami memantabkan hati untuk mencoba membujuk agar anakku mau ikut Les Kumon dengan subjek Matematika.
Aku mencari info tentang Les Kumon dari Instagram. Awalnya, nemu beberapa tempat les yang lumayan jauh dari domisili. Karena waktu itu masih pandemi, jadi kupikir sama aja lah, toh sama-sama online. Eh tapi, setelah mencoba wa ke salah satu admin Kumon (agak lupa sih, kayaknya daerah Jakarta timur), akhirnya aku dikasih contact admin Kumon Bintaro Utara.
Awal mulanya, kami janjian dulu sih dengan Kumon Bintaro Utara. Semuanya masih daring yak, manteman. Ada semacam placement test, kira-kira anaknya masuk ke level berapa. Waktu itu Anakku masih kelas 2 SD. Level yang dimulai adalah level 3A kalau enggak salah inget, hehe.
Hal yang bagus dari Kumon adalah, dari awal dilihat bagaimana cara anak menulis angka. Bayangkan, menulis angka harus benar arahnya. Misalnya menulis angka 8. Seringkali anakku menulis angkanya dengan membuat bulatan di bawah baru ke atas. Menurut Kumon, mestinya membuat bulatan atas dulu baru membuat bulatan yang di bawah.
Selain itu, hal yang dikritisi oleh Kumon di awal adalah, dengan cara memegang pensil. Anak harus bisa memegang pensil dengan benar dulu, agar nyaman dan benar dalam mengerjakan soal-soal. Nah di Kumon juga menyediakan pensil khusus yang bentuknya lebih besar dibandingkan dengan pensil yang biasa dipakai di sekolah. Dari kedua hal ini memang sudah membuatku mantab untuk mengikutkan anak les kumon Bintaro Utara.
Les Kumon Seminggu Berapa Kali?
Tidak seperti les lainnya, di Kumon, les yang didampingi oleh guru dilaksanakan seminggu 2 kali saja. Caranya adalah dengan mengerjakan didampingi oleh Kakak yang akan memantau gimana cara kita mengerjakan dan memastikan waktunya berapa menit. Sekali mengerjakan, sekitar 10 menit saja, dan akan kelihatan grafiknya dari minggu keminggu progres pengerjaannya.
Selain les dengan pembimbing, di Kumon wajibun ada PR ya junkeisea-ers. Dan PR nya setiap hari hehehee. Sebenarnya tantanganya disini, sih. Mengerjakan secara konsisten dan dengan waktu yang stabil, tidak ada PR yang dobel ini penting banget.
Setiap 2 minggu, PR akan dikumpulkan dan dikoreksi oleh guru. Waktu itu, kami pakai kurir yang ambil ke rumah. Ada opsi juga sih untuk mengantarkan langsung ke tempat les kalau mau lebih hemat.
Biaya Les Kumon
Biaya pendaftarannya sekitar RprP350.000- dengan SPP Perbulannya untuk prasekolah s.d. SD sebesar Rp490.000,- per-anak. Sebenarnya untuk kami biaya segitu lumayan juga sih. Nah untuk uang pendaftaran ini hanya dibayarkan sekali saja ketika pertama kali mendaftar di Kumon. Kemudian untuk uang kursus bulanan atau SPP ini dibayarkan per subjek yang diambil siswa. Karena waktu itu saya ngambilnya hanya 1 subjek, untuk pendaftaran pertama ini sebesar Rp840.000,-
Program Matematika Kumon
Untuk matematika sendiri, ada lembar kerja yang berjumlah 20 level inti, dimulai dari level 6 A hingga level 0, ditambah 5 level lanjutan.
Manfaat Les Kumon
Kalau dihitung-hitung, merogoh kocek perbulan hampir 500 ribu itu sesuatu yang besar. Hanya saja, untuk pembentukan karakter anak, apalagi di masa (meskipun sudah bukan masa emas), semoga bisa menjadi bekal anak ke depannya.
1. Melatih Kedisiplinan
Matematika yang diajarkan disini adalah Matematika dari yang paling dasar, seperti mengurutkan bilangan, penjumlahan dan pengurangan, pembagian, hingga level lanjutan seperti pelajaran kelas menengah.
Karena mengerjakan soal setiap hari, diharapkan anak dapat memiliki ritme kebiasaan yang baik dan melatih kedisipinan. Hal yang paling dihindari dari les kumon adalah jangan sampai numpuk PR, hehe. Pernah sih waktu itu, anakku sekian hari sekali menumpuk, akhirnya hari dimana PR harus dikumpulkan, memerlukan effort yang besar untuk mengerjakannya dan akhirnya jenuh.
2. Meningkatkan kepercayaan diri
Seringkali, anak merasa kurang PD dengan kemampuannya sendiri. Begitupun anak saya. Ketika harus mengerjakan 10 halaman tanpa henti dan dilihat oleh Kakak pembimbing, awalnya ia ragu. Tapi lama kelamaan, ia harus membuktikan kalau dia bisa mengerjakan hingga selesai, meskipun waktunya lama.
3. Membentuk kemandirian
Lembar kerja Kumon memang dirancang agar siswa mandiri dan paham akan tanggung jawabnya, mengerjakan PR setiap hari.
4. Memperoleh Life Skills
Life skill anak akan terlihat beriringan dengan kebiasaan yang terbentuk setelah dia menyelesaikan level demi level dalam Kumon. Dengan metode ini, akan mempersiapkan anak menghadapi masa depannya dan menyiapkannya meraih cita-cita.
Review Les Kumon Matematika
Kelebihan Kumon
1. Pertemuan Wali Murid secara rutin
Ada pertemuan orang tua yang dilaksanakan secara rutin. Dalam pertemuan ini dilaksanakan sesi sharing dari para completer Kumon. Pernah suatu ketika, Kumon Bintaro Utara mengundang completer yang saat ini bekerja sebagai aktuaria. Ternyata, dengan menjadi kompleter ini akan memiliki manfaat, meskipun tidak secara langsung.
2. Terdapat Laporan Perkembangan Anak
Kekurangan Kumon
Sayangnya, ada kekurangn Kumon yaitu di tahap awal, anak cenderung bosan dan menumpuk PR. Selain itu, dari orang tua perlu memberikan motivasi terusmenerus kepada anak agar motivasinya tidak turun. Hal ini yang memang belum saya lakukan dengan optimal.
Selain itu, ada kecenderungan siswa kurang sabar lalu muncul pertanyaan, “Kok nggak naik-naik ya levelnya.” Karena memang, belajar konsisten perlu waktu yang lama dan sangat menguji kesabaran.
Apakah ada Cuti di Les Kumon Matematika?
Gimana alau tiba-tiba ingin berhenti dan mengambil cuti? Setelah sekitar 2 tahun berkutat dengan Kumon, ada masa dimana anakku cuti dari Kumon meskipun belum menyelesakan. Kumon akan memberikan keluasaan kepada orang tua dan meminta mempertimbangkan kembali. Akan tetapi, keputusan lanjut dan tidaknya memang bergantung pada orang tua sih.
Sayang memang, sudah sampai di level tertentu dan ketika masuk lagi nanti mulai lagi dengan level yang (bisa jadi lebih rendah)
KESIMPULAN
Dengan alasan tertentu, dan karena anakku sudah ikut les online ngaji setiap hari, mau tidak mau akhirnya Kumon harus diberhentikan. Meskipun agak sayang sih sebenaranya. Tapi ini bisa jadi salah satu pengalaman yang berharga. Nah, kalau ada rejeki dan kesempatan lagi Insyaallah mau mengikutkan lagi Les Kumon Matematika. Untuk Junkeisea-ers yang sedang mencari les anak untuk mendukung pembelajaran akademisnya, bisa langsung mencari informasi lebih detail lagi melalui Website Kumon.
Thanks mbak... Sudah mengulas tentang kumon ini.. beberapa kali pemasaran dengan ini tapi males banget mau searching
ReplyDeleteIyaa mba. Sama samaa, bagi bagi pengalaman ajaa
DeleteSiswa saya dulu banyak yang les di sini. PR-nya buanyak banget, Mbak. Samakah Kumon di sana?
ReplyDeleteBetul mbaa, setiap hari adaa PR, kalau ga dikerjain bisa numpuk
Delete