Semangat pagi, Junkeisea-ers, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semua yang terjadi baik-baik saja ya. Setelah kemarin aku menulis tentang growth mindset, refleksi, dan bagaimana pengembangan diri seorang ibu muda, kali ini aku ingin mencurahkan sedikit unek-unekku tentang menerima diri sendiri/find acceptance. Find acceptance maksudnya adalah menerima segala sesuatu selayaknya apa yang ada. Sedangkan, self acceptance adalah menerima diri apa adanya. Keduanya sangat penting bagi pertumbuhan diri sendiri.
Teringat dengan sebuah stiker yang sempat beredar di grup whatsapp, bahwa seseorang yang terkaget karena kini ia terbangun di pagi hari sebagai seorang ibu. Kebayang repotnya, dimana ia harus masak, menyiapkan segalanya. Dan, hey, kamu bukan anak-anak lagi, kini kamu adalah seorang ibu.
Dalam meme tersebut, tersirat bahwa dalam hidup kita akan berganti melewati beberapa fase. Diri kita tidak sama. Dulu kita pernah jadi seorang balita, kemana-mana diawasi orang tua. Lebih tinggi lagi, kita jadi remaja, belajar mengambil sikap, tapi masih ada orang tua yang menjaga. Dan terakhir, ada saatnya kita mempunyai keluarga kecil, kini menyandang sebagai istri dan ibu. Poin penting disini adalah, kita harus sadar dan menerima, fase yang kita lewati saat ini.
Sebuah buku kecil berjudul The Little Book of Momfulnes, menyinggung sedikit mengenai find acceptance bagi seorang mom. Acceptance is perception and acknowledgement of a situation or thing without judgement. Setting approval or resistance aside and accepting things as they are.
Jadi, acceptance itu seperti menerima kondisi dan apapun yang terjadi saat ini. Enggak peduli bagaimana reaksi kita, tapi melihat situasi sebagaimana adanya.
Dunia ibu dalam rumah tangga memang identik dengan lelah, payah, mengurusi segala macam dalam rumah tangga. Dari mulai mengawasi anak-anak, menjaga suami, bahkan beberapa ibu juga menjalankan peran menjadi ibu bekerja. Tentu dengan belajar menerima ini akan membantu ibu menjalani perannya.
Tips Melatih Menerima Diri Sendiri/Find Acceptance
Ada beberapa tips bagi ibu agar bisa melatih dirinya menemukan acceptance:
Ikhlaskan apa yang terjadi
Pepatah mengatakan, what’s done is done. Ini benar juga sih. Tidak perlu memikirkan masa lalu, karena selamanya ia tidak akan berubah. Lupakan masa lalu, ambil pelajarannya. Percayalah, hal appaun yang terjadi dalam hidup, berfokus saja pada sisi positifnya.
Membayangkan kemungkinan terburu daripada ekspektasi yang terlalu tinggi
Salah satu hal membahayakan yang terjadi dalam rumah tangga adalah ekspektasi yang terlalu tinggi kepada pasangan maupun anak-anak. Sebelum hal itu menghancurkan kita, maka pikirkan saja kemungkinan terburuknya.
Menerima perubahan
Ketiga, terimalah perubahan yang ada dalam diri maupun keluarga. Mungkin, tubuh kita tidak seindah dulu. Mungkin, kita kini sudah bertambah beban keluarganya, ataupun hal lainnya. Dengan menerimanya, akan membuat hal itu tidak menjadi beban bagi kita.
Meniatkan aktivitas dalam rangka beribadah kepada-Nya
Cara paling ampuh adalah menerima apa yang terjadi sebagai aktivitas dalam beribadah mendekat kepada-Nya. Dengan ini hati kita bisa tenang, dan dapat melalui semua yang terjadi dalam hidup, apapun fase yang telah kita lewati
Menemukan keunikan diri kita
Berikutnya, menemukan sisi unik dalam diri kita, daripada hanya berfokus pada sisi negatif dan sisi positif kita. Cari hal unik apa yang kita miliki, mungkin tidak ada di orang lain. Karena masing-masing orang pasti berbeda.
Sering berkomunikasi dengan orang lain
Sering-sering ngobrol dengan orang lain akan membuka wawasan kita. Kita akan menemukan hal-hal yang tidak ada di bayangan kita sendiri. Ketika orang lain telah menerima kita, maka kita akan sadar betapa ada orang-orang yang memperhatikan kita dan menerima kita apa adanya, tidak seburuk apa yang kita bayangkan.
Jadi gimana teman-teman, apakah sudah siap menerima diri sendiri dengan keempat langkah tadi? Setelah selesai dengan tips-tips tadi, langkah berikutnya adalah mencintai diri sendiri.
Love Yourself, Seni Mencintai Diri Sendiri
Kita harus sadar bahwa kita diciptakan dengan keunikan kita masing-masing. Dengan kekurangan yang kita miliki, dan kelebihan yang kita miliki pula. Setelah mencapai tahap menerima diri sendiri, berikutnya adalah mencintainya.
Mencintai diri sendiri itu penting dan harus dilatih setiap hari. Bagaimana kita dapat menebarkan kepada orang lain, kalau kita tidak mencintai diri sendiri?
Mencintai diri sendiri, atau self love merupakan tindakan mencintai diri sendiri tapi tetap memperhatikan orang lain, tidak berdasarkan ego semata. Self love berbeda dengan selfish. Selfish lebih dekat pada sifat egois, dimana mementingkan diri sendiri tapi mengesampingkan orang lain.
Bagaimana menumbuhkan self love ini, tentu ada beberapa cara. Cara paling mudah adalah mencintai diri sendiri sekecil apapun. Melihat diri bukan hanya dari fisiknya saja, tapi bersyukur juga kepada Allah yang telah memberikan kita badan yang sehat, yang membantu kita beraktivitas dengan lancar. Bisa merawat rumah, anak-anak, pasangan dengan sebaik-baiknya dengan tubuh kita itu atas izin Allah. Meskipun terlihat biasa-biasa saja, tapi jika kita melihat kembali saudara-saudari kita dengan kekurangan, akan membuat kita lebih bersyukur.
Menguatkan Cinta dan Memperbanyak Karya
Dengan cinta pada diri sendiri yang terus dipelihara, maka kita akan dapat lebih banyak berkarya. Dengan kondisi kita saat ini dan sisa waktu yang tersisa, maka terimalah dan berkaryalah lebih banyak. Kita tak akan tahu kapan kita akan berhenti di dunia ini.Di tengah waktu yang tersisa ini, mari belajar menerima diri sendiri, mencintai dan berkarya lebih banyak. Semangat!
Post a Comment